Jenuh

Jenuh. Sudah menjadi hal umum, lima atau bahkan enam hari dalam seminggu dihabiskan untuk bekerja. Sisanya? Entahlah, kita tak punya waktu memikirkannya. Diisi dengan tidur sepanjang hari atau hanya menonton TV sampai lelah dan tertidur sendiri. Sabtu-Minggu yang seharusnya menjadi hadiah untuk merayakan sebuah kebebasan, dibiarkan berlalu. Saat ini sampailah di titik itu. Jenuh. Bagaimana bisa tidak memberi sedikitpun waktu untuk menikmati segala sesuatu yang menyenangkan di luar sana? ingat, ada satu tempat yang selama ini menjadi surga kecil bagi mereka yang ingin lari dari rutinitas. Tempat orang-orang selalu diterima. Tempat mereka bisa menjadi diri sendiri, yang sederhana dan bahagia. Percaya atau tidak, tempat itu seperti candu. Siapapun yang pernah menjejakkan kaki di sana biasanya selalu ingin kembali. Ia juga seperti ibu, yang siap meninabobokkan siapa saja hingga terlelap dan membuat mereka lupa sejenak dengan segala hal yang harus diselesaikan. Dia yang selalu membuat ingin melarikan diri dari rasa jenuh ini, lagi dan lagi. Dia itu Jogja. Inilah yang telah kulakukan, merancang impian di tengah kejenuhan yang datang untuk selalu bisa melarikan diri ke sana dan melihatnya dari sisi yang berbeda. Aku melewatkan ratusan minggu dengan sia-sia, tanpa tahu harus ke mana. Jadi, saya sudah menebusnya. See you when i see you, Yogja 💕

Komentar

Postingan populer dari blog ini

beneran ini?

Melelahkan

"Sebuah Rasa"